Menjelang keberangkatan ke Iran, wajar saja jika akhir-akhir ini DEBU punya rutinitas baru. Jadwal latihan mereka lebih padat hingga 'dinner time' sekarang terasa sangat lengang karena sedikitnya orang yang datang. Itu karena semua anggota DEBU tak lagi datang ke acara santap malam bersama karena harus berlatih di studio.
Yang juga sangat terasa adalah gelora semangat dari Najmah Hakimah. Pemain Santoor DEBU ini mau tak mau, suka tak suka ia harus mengoptimalkan permainan Santoornya mengingat alat instrumen ini berasal dari negeri itu. Jadi, wajar saja jika Najmah merasa sangat tertantang untuk tampil sebaik-baiknya di negeri tersebut. Apalagi kedatangan DEBU ke sana adalah atas restu Menteri Kebudayaan Iran.
Setidaknya, dalam rencana konser di beberapa tempat di jazirah Iran sana, pastilah Najmah Hakimah akan menjadi obyek yang paling diminati dan mendapat sorotan khusus karenanya. Jadi, wajar saja jika ia sekarang menambah jam-jam kebersamaan dengan instrumennya yang sangat merdu itu. Saban pagi hari, senja dan bahkan di keheningan malam, saya mendengar dentingan santoornya meliuk dan menari di kesenyapan. Begitu indah...
Hmmm... semoga konsernya berhasil gemilang atas restu TertinggiNya!