Kamis, Juli 10, 2008

Gondrong ala DEBU...


Sudah menjadi pengetahuan umum dan sekaligus menjadi salah satu ciri penampilan DEBU adalah, bahwa semua anggota laki-lakinya memiliki rambut panjang alias gondrong. Kenapa ya?
Tentunya ini pertanyaan yang sangat bernada penasaran.

Sebenarnya itu bukan melulu masalah trend tetapi lebih pada pilihan untuk mencontoh gaya hidup Rasulullah. Itu lazim kita sebut sebagai 'sunah Nabi'. Ingat, sunah Nabi bukan sekedar puasa Senin Kamis, shalat dhuha, menikah, tahajjud atau pun menyantuni yatim piatu. Sunah Nabi adalah pelbagai prilaku yang dilakukan Rasulullah dalam kesehariannya. Salah satunya adalah memanjangkan rambut...!

Ah, yang bener sih?
Mungkin itu yang akan terlontar dari keterkejutan anda mengetahui bahwa Rasulullah ternyata 'metal' juga lho... berambut gondrong! Kita memang tak pernah melihat gambar atau illustrasi yang melukiskan tentang Rasulullah secara fisik seperti halnya gambar-gambar Yesus yang diproduksi dan dipublisir bebas (sssttt... di gambar-gambarnya, Yesus juga gondrong 'kan?). Juga gambar-gambar tentang Khalifah Abu Bakar Siddiq, Umar Khattab dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Mereka dilukiskan dengan rambut gondrong semua. Hmmm...


So, ketika anda melihat anggota DEBU berambut panjang semua itu semata-mata imbauan Syekh Fattaah untuk melaksanakan salah satu sunah tersebut. Walau pun dalam kesehariannya terkesan seolah DEBU 'nyeleneh' mengingat masalah rambut gondrong masih merupakan fenomena baru dalam pemahaman kalangan Islam umumnya. Ini semata-mata karena hadist yang mengemukakan tentang Rasulullah yang tak mencukur rambut kecuali yang di daerah lipatan... masih sangat langka ditemukan dan tidak disosialisasikan secara bebas.

Terlepas dari semua itu, memanjangkan rambut tentu saja bukan sebuah kewajiban melainkan sekedar kecenderungan dan pilihan selera saja. Dan juga segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia adalah berpulang pada niatnya. "Niat' inilah yang dihisab kelak oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan lagi 'niat' tak perlu digembar-gemborkan. Cukup dibersitkan dalam hati maka DIA sudah mengetahuinya... ^=^

Tetapi, berbicara tentang sunah Rasulullah, apa pun yang dilakukan beliau pastilah penuh berkah dan hidayah. Dan ketika kita melakukannya, berkahnya adalah berbalik pada kita sendiri. Alhamdulillah... ^=^