Naseem in Itang Yunasz's design. |
Bisa dimaklumi memang, betapa dahsyatnya perasaan bahagia yang kini dirasanya. Bagaimanapun, Turki telah menjadi sebagian hidupnya. Sedari kecil ia sudah mengenal Turki melalui buku Sultan Sulayman Salim yang dihadiahkan ayahnya - Shaykh Fattaah, ketika beliau mengunjungi Turki.
" There were some pictures in it. I looked at the pictures many times..." cetusnya menerawang, seolah sedang menghadirkan kembali kenangan tentang buku itu dalam ingatannya.
Kenangan masa kanak-kanak itu, menurutnya begitu membekas di hatinya sehingga ketika ia berkesempatan mengunjungi Turki dalam tour DEBU pertama kali di tahun 2007, hatinya serasa melayang. Apalagi acara tour saat itu bertepatan dengan momen hari ulang tahunnya yang ke-31 - yang juga dirayakan di kawasan Taksim, Istanbul - sehingga tak mengherankan jika ia makin tergila-gila dengan Turki. Ia pun bertekad belajar bahasa Turki dan bergaul lebih intens dengan warga Turki melalui jejaring sosial MySpace.com dan Facebook.
Keberadaan jejaring sosial di jaman kini memang bak jembatan emas yang menghubungkan setiap kota dan negara ke seluruh dunia. Begitu pula buat Naseem. Lewat jembatan emas inilah ia berkenalan dengan berbagai kalangan musisi dunia, khususnya musisi Turki. Dan ketika ia melihat profil Suat Aydoğan di facebook, ia segera saja mempoke-nya walaupun ia tak terlalu yakin - siapa Suat Aydoğan.
"Tanggal 8 Oktober 2010 di efbe, saya melihat profilnya. Saya kira dia orang penting tetapi saya sama sekali tak tau siapa dia. Trus saya poke dia karena tak bisa add (temannya sudah full-pen) trus juga saya email ke inboksnya. Saya bilang, Merhaba, nasılsınız?. Suat langsung balas; iyiyim ama çok yoruldum. Trus saya tanya kenapa? Trus saya pindah ke MSN untk cek kalau itu benar-benar dia atau orang yang pakai fotonya dia. Karena memang harus hati-hati zaman sekarang 'kan? ", Naseem menjelaskan awal perkenalannya dengan Suat Aydoğan, panjang lebar.
Ia melanjutkan, "He asked me what I did. I told him I am from DEBU and I am also a fashion designer and I am working on my own songs these days. I still didn't know who he was. He then asked me if he could hear my voice. And so I gave him my MSN address."
Maka, bak pepatah 'tangan terulur gayung bersambut', kiranya Suat Aydoğan yang notabene seorang musisi, komposer dan juga pembuat video klip yang kerap mengorbitkan artis-artis baru - langsung jatuh hati dengan beberapa kemampuan Naseem. Setelah ia mendengar sampel suara Naseem, ia menawarkannya untuk buat album dan video klip sekaligus. Awalnya, menurut Naseem, ia agak ragu karena ia belum kenal betul siapa Suat Aydoğan. Untuk itu, ia pun meminta opini dan pandangan dari beberapa teman musisi Turki yang sudah dikenalnya dengan baik, salah satunya adalah Armağan Durdağ.
Menurutnya, Armağan Durdağ adalah sosok utama yang berperan besar dan terlibat langsung dalam penggarapan albumnya. Dialah yang membimbing dan meyakinkan Naseem tentang kemampuannya untuk melatih vokalnya jika memang ingin serius menyanyi. Bahkan ia pula yang menginstruksikan Naseem untuk fokus dan konsentrasi pada satu hal di antara dua; menjadi penyanyi atau menjadi pemain Bağlama. Maka, dengan sangat yakin, Naseem pun memilih meninggalkan Bağlama nya karena hasrat dan minatnya lebih besar pada olah vokal.
"He is really the main person that directed me and helped me find my direction with singing and style. I do remember that his help was really so amazing for me and I can say i really have him to than for much of where I have gotten today," jelasn Naseem, penuh syukur.
"I asked his opinion about Suat Aydoğan and also his opinion about me doing my album with Suat. After doing some research Armağan Durdağ said that with shaykh Fattaah's beautiful poems it wouldn't be great to sing them to ordinary pop music. But being that he and I had talked about our musical dreams I knew that he and I wanted the same type of music. But I didn't know how to express what I wanted it in English and Turkish..." Naseem tersenyum geli. :)
Dengan bantuan Armağan Durdağ, Naseem bisa berkomunikasi lebih lancar dengan Suat Aydoğan sehingga mudah pula menyampaikan apa-apa yang dia harapkan dan inginkan dari masterplan itu. Bahwa dia cuma ingin memakai syair Syekh Fattaah sebagai lagu-lagunya, juga tentang gaya musiknya yang ternyata sangat berbeda dengan kebanyakan garapan Suat.
Menjawab ini, Naseem tertawa. "Betul. Tapi dia sendiri mau kerjakan sesuatu yang baik untk akhiratnya. Dan menurut saya, kalau kami kerja sama dan pakai lyriknya Syekh Fattaah akan ada banyak yang baik untk dunia. Bukan cuma yang 'islam' tapi insyAllah yang non-muslim dan juga yang sekular. I feel this album is kind of a bridge between the people in Turkiye but also around the world. Something beautiful modern and still covered. I am also working with my brothers for creative ideas. For example I asked my brother Mustafa for some ideas for my photo shoot. After sharing the basic concept he suggested that i use grafiti in the shoot. I loved this idea because I felt it reaches to the youth as well as to many other poeple on many other levels. I don't want to tell about the full concept here yet but it's turning out reallly amazing. Saleem is my favorite photographer! and Daood comes along for help with lighting and ideas and great company...:) also I've had lots of help from my Indonesian twin... Maliki. Without his help and also help from Shakurah I wouldn't have been ready for this when Suat asked to make my album. So I have many people to thank! To many names to mention. Many of the people are my dear fans on facebook. I love you all from around the world!!"Menurutnya, Armağan Durdağ adalah sosok utama yang berperan besar dan terlibat langsung dalam penggarapan albumnya. Dialah yang membimbing dan meyakinkan Naseem tentang kemampuannya untuk melatih vokalnya jika memang ingin serius menyanyi. Bahkan ia pula yang menginstruksikan Naseem untuk fokus dan konsentrasi pada satu hal di antara dua; menjadi penyanyi atau menjadi pemain Bağlama. Maka, dengan sangat yakin, Naseem pun memilih meninggalkan Bağlama nya karena hasrat dan minatnya lebih besar pada olah vokal.
"He is really the main person that directed me and helped me find my direction with singing and style. I do remember that his help was really so amazing for me and I can say i really have him to than for much of where I have gotten today," jelasn Naseem, penuh syukur.
"I asked his opinion about Suat Aydoğan and also his opinion about me doing my album with Suat. After doing some research Armağan Durdağ said that with shaykh Fattaah's beautiful poems it wouldn't be great to sing them to ordinary pop music. But being that he and I had talked about our musical dreams I knew that he and I wanted the same type of music. But I didn't know how to express what I wanted it in English and Turkish..." Naseem tersenyum geli. :)
Ia sengaja menghadirkan latarbelakang grafiti sebagai ciri awal. |
" Bukankah musik dan video karya Suat memang cenderung lebih vulgar dan berbeda dengan latarbelakang Naseem di DEBU? "
Konon, album yang sedang digarap ini akan menjadi semacam album mini yang berisi 5 lagu dari syair Syekh Fattaah dalam bahasa Turki. Dan untuk melengkapi pembuatannya itulah, dalam waktu dekat Naseem akan terbang ke Turki sekaligus shooting untuk videonya. Insya Allah.
Hmhm... sepertinya segala sesuatu telah hampir sempurna sekarang. Dengan berbagai latarbelakang yang 'bukan secara kebetulan' terjadi... tetapi memang sudah direncanakan olehNya - Allah Subhanahu wa Ta'ala. Semoga Naseem bisa mewujudkan mimpi panjangnya tentang segala yang diinginkannya.
We'll waiting for your greatest, Naseem ! :))) Go, go, go !