Jumat, Februari 10, 2012

Kehangatan di Musim Dingin Adalah Wujud Cinta Aljazair Terhadap DEBU



MC itu ternyata punya referensi yang banyak
tentang DEBU dan Syekh Fattaah

Ini adalah kali pertama DEBU ke Algeria atau Aljazair. Proses undangannya terhitung cepat dan sangat lancar. Yang sangat menarik, pengundang adalah pecinta DEBU yang menemukan DEBU langsung dari Youtube. Masha Allah.

Jika cinta sudah bertemu, maka sejauh apapun kutub yang memisahkan - pertemuannya akan menjadi sangat indah dan hangat. Itulah yang terjadi saat ini di Aljazair. Sebagaimana diketahui bahwa Aljazair adalah salah satu negara di wilayah Afrika Utara, berbatasan langsung dengan Maroko di wilayah barat, Tunisia di utara dan Libya di timur. Aljazair juga negara terbesar di Afrika Utara dan termasuk terbesar ke delapan di antara negara dunia dengan penduduk mayoritas  muslim.

Semula, DEBU hanya akan berada di Aljazair sekitar tiga hari saja, 6,7 dan 8 Februari. Acara utama adalah konser di Festival  Sufi Internasional di Tlemcen - sebuah kota tua yang merupakan kota pusat Islam di Aljazair dan cikal bakal komunitas sufi. Namun melihat sambutan masyarakat yang sangat luar biasa terhadap DEBU membuat pengundang ingin menahan DEBU lebih lama dan memperkenalkan DEBU ke kota-kota lain. Di konstantin, DEBU punya dua konser tambahan - salah satunya adalah di sebuah universitas. Itulah yang membuat jadwal kepulangan DEBU ke tanah air tertahan hingga 14 Februari.



Pers datang menyerbu Mustafa seusai pentas.

Hal yang paling menarik, walaupun secara umum masyarakat Aljazair tak berbahasa Inggris, tetapi mereka sangat antusias dan ingin tahu lebih tentang DEBU. Seorang bapak yang berpakaian Jelaba khas Moroko, datang bersama isterinya ke konser dan menggenggam erat buku katalog tentang konser festival Maulid ini. Dengan komunikasi yang sangat terbatas; saya tak berbahasa Perancis dan dia tak berbahasa Indonesia... membuat perbincangan jadi sangat tersendat. :D

Tetapi yang jelas, dia ingin Mustafa menandatangani buku yang dibawanya. Dan menurutnya, di antara semua group yang ada di festival itu... DEBU dari Indonesia adalah yang paling dia suka. "They..." kata-katanya tak lanjut, tetapi dia mengangkat jempol kanannya. "DEBU sufi," tambahnya.

Yang lebih menarik, sang MC ternyata tahu sangat banyak tentang DEBU dan Syekh Fattaah. Sambutan pengantarnya di awal konser menjadi sambutan termanis dan terlengkap yang saya pernah dengar. Masya Allah.

Tak hanya warga yang menyambut mesra DEBU di Aljazair tetapi juga kalangan pers-nya. Mereka datang berkerumunan menanyai Mustafa seusai pentas. Keinginan melihat DEBU kembali membuat mereka mem'booked DEBU untuk datang kembali di summer, insya Allah.