Kamis, September 16, 2010

Ketika 'Indonesia Raya'' Menaklukkan DEBU


DUA hari kemarin, 15-16 September, hampir sepanjang waktu para anggota DEBU sibuk menghapalkan lagu Indonesia Raya serta beberapa data inti mengenai profil Indonesia.
Juga menghapalkan poin-poin dasar Pancasila serta nama-nama propinsi di Indonesia. :)))
Data ini dianggap perlu untuk diketahui dan dipahami mengingat dalam waktu dekat, para anggota inti DEBU akan mengikuti serangkaian ujian tulis dan lisan demi mendapatkan kewarganegaraan RI.


So, sepanjang perjalanan menuju kantor Imigrasi di Bandung pun (16/9), para anggota DEBU yang diangkut dengan sebuah mini bus itu pun sibuk dengan hapalannya masing-masing. Bahkan Syekh Fattaah berusaha pula menguasai lagu Indonesia Raya dengan memutarnya terus menerus melalui 'headset-'nya. :)

Berbeda dengan keadaan mereka di berbagai situasi, kali ini wajah-wajahnya agak tegang dan sedikit cemas.

"Sudah hapal...?" godaku pada Mujahid.
Ia mengangguk-anggukkan kepalanya dengan hentakan yang tak terlalu kuat.
Sementara Syekh Fattaah membaca berulang-ulang kertas berisi pengetahuan 'ala kadarnya' tentang Indonesia itu dan berusaha fokus.

Begitu juga Naseem. Padanya, aku berusaha mengingatkan dengan maksud menggodanya, "Hati-hati tentang poin kelima Pancasila. Kalimat 'keadilan' harus jelas pengucapannya dan jangan sampai terpeleset menjadi 'ketakadilan'. Itu akan berakibat fatal pada hasil ujian," kelakarku sambil mengakhirinya dengan gelak. :D

Harus di akui, mendengar Indonesia Raya dikumandangkan terus menerus dan berjam-jam membuat emosi patriotismeku sedikit bangkit lagi. Lagu WR Supratman itu terasa sangat merduuu sekali. :)) Dan yang sungguh menarik, karena mendengar Syekh Fattaah begitu bersemangat menirukan dengan persis irama dan pengucapan lirik lagu kebangsaan Indonesia itu. Padahal, di antara para artis dan musisi... DEBU adalah satu-satunya kelompok musik yang tak pernah menyanyikan lagu selain lagunya sendiri. :))) Tetapi Indonesia Raya...? Mereka bahkan tak merasa tenang sebelum bisa hapal dan menyanyikannya. :)
Sakti tenaaan... Indonesia Raya, ya?

Sesampai di Kantor Imigrasi di Bandung... layanan super cepat pun dilakukan. Seorang karyawan memanggil segera nama per nama yang diminta menghadap langsung Ketua kebijakan. Satu per satu anggota DEBU masuk dan keluar . Iseng-iseng saya bertanya, "Apa saja yang ditanyakan di dalam...?"

"Tak ada. Ketua itu malah bicara tentang DEBU dan minta foto bersama saya," jawab Mujahid.
Haaaa... tidak tanya tentang Pancasila?
"Tidak," jawab Mujahid tersenyum lebar.

Aaahh... memang !
Pada akhirnya acara wawancara yang diduga akan sangat resmi dan menegangkan itu justeru berubah menjadi acara jumpa fans. Foto sana, foto sini, dan tak ada yang rela kehilangan momen bersama Mustafa dan lainnya...