Kamis, Agustus 07, 2008

DEBU Di Iran, Laksana Gerbang Yang Terbuka Lebar...


Adanya sengketa di antara dua kementriaan Iran tentang izin show DEBU di sana membuat pihak promotor DEBU, Ali Reza memutuskan untuk tidak tampil sama sekali walau pun tiket yang dijualnya sudah habis. Menurut versinya pada Syekh Fattaah, debat di antara dua lembaga itu lazim terjadi dalam menanggapi berbagai pergelaran musik di negara yang berada di bawah otoritas para mullah itu.

Berbagai kontroversi mengemuka dari kalangan media di sana. Ada yang dengan sengit mempertanyakan, bagaimanakah pihak kementrian bisa meng-cancel penampilan sebuah grup musik yang lirik dan musiknya selalu menyuarakan cinta dan perdamaian yang universal? Sementara media lain yag mengutip sumber yang berbeda, menyatakan bahwa tak lolosnya izin itu adalah semata-mata karena DEBU menyembunyikan identitasnya...

Oh, media memang selalu begitu.
Tetapi, selalu... di balik segala peristiwa senantiasa terkandung hikmah dan hidayah. Di mana itu laksana gerbang yang membuka lebar dan mempersilakan DEBU untuk melenggang ke arah yang semestinya. So, walaupun DEBU tidak sempat tampil di sana, tetapi perdebatan di antara dua lembaga itu telah menarik perhatian publik terhadap DEBU. Apalagi promosi berbagai mega poster di tempat-tempat strategis serta penayangan beberapa video DEBU di berbagai stasiun TV sebelum kedatangannya di sana telah mengikat hati masyarakat. Maka, suka tak suka, mau tak mau, ke mana pun DEBU melakukan perjalanan selama di sana, masyarakat yang cenderung homogen itu seketika mengenali mereka dan menyambutnya dengan hangat... alhamdulillah.

Maka, jadwal semula yang dipersiapkan untuk melakukan berbagai konser, akhirnya dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kegiatan unik. Antara lain jiarah ke beberapa pusara para Imam Sufi, membuat video klip dan mengunjungi beberapa tempat monumental yang sarat histori dan eksotik. Hmmm, so there's nothing to lose... ^=^