Ada hal aneh yang terjadi ketika kita melepas DEBU kemarin. Waktu itu, setelah satu per satu berkhidmat pada Syekh Fattaah, mereka mulai naik ke bus yang sudah menunggu dengan setianya. Sambil tetap melambai tangan pada siapa saja, kita menatapi punggung mereka dan menunggu sampai pintu bus tertutup.
Tetapi, sampai tangan pegai melambai, pintu bus biru itu tak mau juga menutup. Lebih dari sepuluh kali asisten sopir menutup pintu namun daun pintu itu tetap bandel dan membuka lagi. Pada kesekian kali upaya penutupan, sesuatu dari bagian pintu itu malah patah dan terlepas. O ow!
Seseorang berteriak, "Seharusnya Mujahid tetap memegangi pintu itu samapai bandara...!"
Syekh Fattaah cuma menatapinya tanpa komentar. Banyak orang mulai gelisah karena biasanya Syekh sangat gusar melihat sesuatu yang tak beres. Tetapi saat itu Syekh cuma berujar pada saya, "Mari kita pulang. Saya tak bisa menahan diri melihat ketakberesan ini..." ujarnya sambil membalik badan dan melangkah. Saya mengikutinya segera.
Dan seketika... seiring Syekh Fattaah membalikkan badan, asisten sopir itu mengulang lagi gerakan menutup pintu... ajaib! Pintu itu patuh dan tertutup rapat seolah tak pernah terjadi kegagalan yang berulang kali sebelumnya.
Wow... rupanya pintu itu berkhidmat pula pada Syekh Fattaah... ^=^