Selasa, Juli 08, 2008

Mustafa : Tour Ke Iran Adalah Rencana Allah...

Mengingat perjalanan konser ke negara Republik Islam Iran ini terhitung langka bahkan untuk Iran sendiri, saya merasa sangat perlu wawancara Mustafa langsung dan mendapat penjelasan darinya tentang perjalanan tersebut walaupun kesehariannya memang padat dengan kesibukan akhir-akhir ini. Berikut adalah perbincangan dengannya :


Sejauh mana persiapan untuk tour di Iran?
Semua persiapan tour, seperti acara-acaranya, pembelian tiket dan tanggal penampilan diatur oleh pihak yang undang, kalau persiapan dari Debu adalah album yang sedang kita garap. Kita usahakan 9 lagu bahasa Farsi dan 3 lagu dalam bahasa lainnya.

Apakah Iran salah satu target market DEBU sebelumnya?
Untuk menentukan target saya lihat ke syair Syekh, kalau ada bahasanya berarti ada target. Dan biasanya untuk mewujudkan target-target, itu pihak lain yg hubungi kita dan minta kita tour atau tampil di negaranya dan membuat rekaman album dalam bahasanya. Dari situ kita tahu bahwa memang sudah waktunya... :)

Ketika menyanyikan syair-syair bahasa Persia, ada kesulitan dalam pengucapan?
Di ucapan tidak, tapi di bacaan. Setiap mau rekam saya harus minta Syekh untuk baca bersama biar tepat pada saat nyanyi.

Menurut rencana, berapa lama di sana?
Rencana dari tanggal 26 Juli sampai 8 Agustus.

Iran adalah negara yang pernah sangat menutup diri dari pengaruh dunia luar khususnya musik dan hiburan sejenis. Bagaimana Mustafa melihat undangan special yang terjadi pada DEBU kali ini?
Kalau untuk hiburan semata, sudah tidak boleh ada group lagi tahun ini. Tapi karena kita membawa pesan yang sangat jelas manfaatnya, dan pastinya ini merupakan rencana Allah yang lebih besar.

Bisa diceritakan, apa yang terpendam di benak Mustafa menjelang keberangkatan ke sana?
Saya ingin menyelesaikan segala sesuatu sebelum deadline keberangkatan.

Dan rencana apa saja yang akan dilakukan di sana?
Semua urusan di sana kita serahkan pada yang undang. Tetapi sejauh pembicaraan yang sudah terjadi sepertinya kita tampil di beberapa kota semisal Isfahan, Teheran dan Shiraj. Juga ada kemungkinan kita berkunjung ke beberapa makam para sufi. Untuk itu kita bawa kru kamera untuk mendokumentasikannya.

Mari kita berandai-andai, seandainya pemerintah Iran menawarkan kewarganegaraan buat DEBU, akankah menerimanya?

Wah, saya sama sekali belum pernah berfikir ke situ.

Menurut Mustafa, apakah undangan ini bebas dari muatan politis, mengingat saat ini sedang panas hubungan antara Iran dan Amerika...?
Saya ketemu orang yang mengundang dan saya merasa sama sekali tidak ada urusan politik, kita perlu ingat bahwa masalah antara Amerika dan Iran merupakan masalah pemerintahan. DEBU menyanyi tentang Allah, dan dimana2 orang mau itu, terlepas dari semua yg lainnya.